Kamis, 12 Maret 2015

SEJARAH NAMA' PASAR DI JAKARTA

Sejarah

Nama-Nama Pasar di Jakarta


Jakarta sebagai kota metropolitan, ternyata memiliki nama-nama pasar sesuai dengan nama hari dalam sepekan. Namun dari nama-nama hari itu, yang masih terdengar sampai saat ini adalah Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rebo, dan Pasar Jumat. Seluruhnya masih melekat karena kini menjadi nama sebuah daerah. Sedangkan Pasar Selasa, Pasar Kamis, dan Pasar Sabtu, nyaris tak terdengar lagi, konon karena terkalahkan oleh nama daerah. Nama pasar dikaitkan dengan nama hari karena dalam riwayatnya, aktivitas di pasar itu dilakukan pada hari tertentu.

Misalnya, disebut Pasar Senen karena aktivitas di pasar tersebut dulunya selalu dilakukan setiap hari Senen. Kini nama tersebut menjadi sebuah kecamatan di wilayah Jakarta Pusat. Demikian halnya nama-nama pasar lainnya.

Dalam arsip Kolonial, pasar pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vinck di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730-an. Pasar itu bernama Vincke Passer yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer merupakan pasar pertama yang menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah.

Kemudian masuk pada abad ke-19 atau di tahun 1801 pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan pasar yang didirikan dibedakan menurut harinya. Vincke Passer buka setiap hari Senin, sehingga orang pribumi sering menyebut Vincke Passer sebagai Pasar Senen dan hingga saat ini nama tersebut masih melekat hingga diabadikan menjadi sebuah nama daerah.

Selain Vincke Passer yang buka hari Senin, ada juga pasar yang buka hari Selasa yakni Pasar Koja, pasar yang buka setiap hari Rabu adalah Pasar Rebo yang kini menjadi Pasar Induk Kramatjati. Kemudian pasar yang buka setiap hari Kamis adalah Mester Passer yang kini disebut Pasar Jatinegara. Selanjutnya ada beberapa pasar yang buka di hari Jumat, sebut saja pasar Lebakbulus, Pasar Kelender dan Pasar Cimanggis.

Untuk Pasar Sabtu, atau pasar yang bukanya setiap hari Sabtu adalah Pasar Tanah Abang. Sedangkan Pasar Minggu atau yang dulu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer buka pada hari Minggu. Perbedaan pengoperasian pasar ini dilakukan VOC dengan alasan keamanan serta faktor untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar.

Sayangnya, kebijakan berlakunya hari kerja pasar tak berlangsung lama. Sebab sejak VOC bangkrut akibat banyak pejabat yang korupsi, pemerintahan Belanda di Batavia diambil alih oleh Kerajaan Hindia-Belanda. Sejak zaman Hindia-Belanda, peraturan hari kerja pasar pun tak berlaku lagi, hingga sebagian besar pasar buka setiap hari, meski terlanjur menyandang nama hari sebagai nama pasar.

Di zaman Hindia-Belanda pada akhir abad ke-19 inilah banyak bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Passer Baroe, Passer Glodok, Toko Merah. Pasar-pasar yang muncul di era abad ke-19 akhir hingga awal abad ke-20 menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mal.

Dalam arsip kolonial, pasar di Jakarta pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vinck di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730-an.
Pasar itu bernama Vincke Passer yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer lah yang pertama kali menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah. Kemudian pada abad ke-19 atau di tahun 1801, pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan, pasar yang didirikan harus dibedakan menurut harinya. Nah dari situ munculah pasar-pasar hari berikutnya.
Di bawah ini adalah nama-nama pasar di Jakarta yang diambil dari nama hari berikutnya?
Berikut detailnya,


Pasar Senen
nama-nama pasar di Jakarta (pasar senen)

Adalah pasar tertua yang ada di Jakarta. Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus1735. Meskipun awalnya pasar ini hanya dibuka setiap hari Senin, namun pada tahun 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka di hari lain.
Jl. Salemba Raya, 014/005 Kel.Paseban, Kec.Senen. Kode-pos 10440

Pasar Selasa
pasar selasa

Pasar ini memang sering ditanyakan keberadaannya. Jelas, soalnya udah ganti nama menjadi Pasar Koja Baru.
Jl. Bhayangkara Kel.Tugu Utara Kec.Koja, Kode-pos 14270

Pasar Rebo
pasar rebo

Kini berubah nama menjadi Pasar Induk Kramatjati. Sekarang, nama Pasar Rebo juga menjadi nama salah satu kecamatan di Jakarta Timur.
Jl. Raya Bogor KM.20 Kel. Kramat Jati Kec.Kramat Jati

Pasar Kamis
pasar kamis

Adalah Mester Passer yang kini disebut Pasar Jatinegara. Nama Mester diganti menjadi Jatinegara pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942. Meskipun demikian, nama Jatinegara yang berarti ‘negara sejati’ itu sudah dipopulerkan oleh Pangeran Ahmad Jayakarta saat beliau mendirikan perkampungan Jatinegara Kaum di wilayah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Versi lain mengatakan bahwa nama Jatinegara diadaptasi dari banyaknya pohon jati yang masih ditemukan di kawasan tersebut pada masa pendudukan Jepang, sehingga nama Mester diganti menjadi Jatinegara.
Jl. Matraman Raya Kel. Bali Mester Kec.Jatinegara Timur

Pasar Jumat
pasar jumat

Sebut saja pasar Lebak Bulus, Pasar Klender, dan Pasar Cimanggis.
Jl. Raya Bekasi Timur Kel.Jatinegara Kec.Cakung

Pasar Sabtu
pasar sabtu

Atau pasar yang bukanya setiap hari Sabtu adalah Pasar Tanah Abang. Pasar Tanah Abang dibangun oleh Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735. Yustinus Vinck mendirikan pasar ini atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini. Izin yang diberikan saat itu untuk Pasar Tanah Abang adalah sebagai tempat berjualan tekstil serta barang kelontong. Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangunnya Stasiun Tanah Abang.
Jl. K.H. Fachrudin Kel.Kampung Bali, Kec.Tanah Abang

Pasar Minggu
pasar minggu

Atau yang dulu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer. Pasar ini buka setiap hari Minggu dan terletak di Jakarta Selatan. Perbedaan pengoperasian pasar-pasar tersebut dulunya dilakukan VOC karena faktor keamanan dan untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar.
Jl. Ragunan Raya Kel.Pasar Minggu Kec.Pasar Minggu. Kode-pos 12730
Sayangnya, kebijakan berlakunya hari kerja pasar tak berlangsung lama. Sebab sejak VOC bangkrut akibat banyak pejabat yang korupsi, pemerintahan Belanda di Batavia diambil alih oleh Kerajaan Hindia-Belanda. Sejak saat itulah peraturan hari kerja pasar tak berlaku, sehingga sebagian besar pasar buka setiap hari, meski terlanjur menyandang nama hari sebagai nama pasar.
Udah tahu kan sekarang nama-nama pasar di Jakarta yang diambil dari nama hari?


Kalau Pasar Malam Minggu ada yang tahu gak?

1 komentar:

  1. Rupanya bukanya pasar dulu ditentukan hari-harinya ya, saya baru tau nih

    BalasHapus